RSS

Apa Dampak Televisi bagi Balita?

16 Dec

Orangtua sibuk, anak bersama pengasuh, ditemani oleh tontonan dari televisi atau DVD. Fenomena seperti ini sangat lazim terjadi di perkotaan. Saya termasuk yang mengalami. Walaupun saya sekarang full mother, tapi kesibukan di rumah kadang membuat saya menitipkan anak pada televisi. Walaupun sebisa mungkin acara yang boleh ditonton saya filter dulu. Tapi bagaimana sih sebenarnya dampak televisi, DVD atau computer bagi seorang balita ? Saya mengutip beberapa pendapat para ahli dari beberapa artikel.

Menurut Dr. Endang Darmoutomo, MS, SpGK.
Dalam seminar yang diselenggarakan ‘Dancow Parenting Center’ beberapa waktu lalu mengungkapkan kecenderungan menonton tv terlalu lama akan meningkatkan angka obesitas pada anak-anak. Satu jam nonton tv misalnya, akan meningkatkan obesitas sebesar 2%. Pasalnya selama menonton TV, lanjut Dr. Endang, anak lebih banyak ngemil dan tak melakukan aktivitas olah tubuh.

Hal yang sama berlaku bagi anak yang lebih suka bermain games atau komputer dibanding anak yang bermain-main di luar bersama teman-teman. “Saat nonton tv atau main game, terjadi ketidakseimbangan energi yang masuk dan yang digunakan,” ujar Dr. Endang. Saat anak nonton tv, kalori yang dibakar hanya 36 kkal/jam, padahal apa yang dia konsumsi jauh melebihi kalori yang digunakan. “Anak perlu aktif untuk bertumbuh,” tandas Dr. Endang.

Obesitas tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan karena mengundang berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, gangguan sendi, penyakit jantung koroner hingga stroke saat anak dewasa, namun juga dapat mengganggu psikologis anak. Ingat, obesitas akan terbawa saat anak dewasa jika tak ditangani secara baik. Mungkin ia akan merasa malu, rendah diri, bahkan merasa tak berharga karena memiliki tubuh ‘berbeda’ dibanding teman-teman di lingkungannya.

Menurut Dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpA (K)
Mengutip hasil penelitian Hancox RJ. Association of Television Viewing During Childhood with Poor Educational Achievement.

Arch Pediatr Adolesc Med 2005, bahwa menonton tv saat masa anak dan remaja berdampak jangka panjang terhadap kegagalan akademis umur 26 tahun.

Sedangkan penelitian lain mengenai pengaruh tv terhadap IQ anak mendapati hasil bahwa anak di bawah 3 tahun yang rajin menonton televisi setiap jamnya ternyata hasil uji membaca turun, uji membaca komprehensif turun, juga memori. Yang positif hanyalah kemampuan mengenal dengan membaca naik. Dari situ disimpulkan bahwa menonton tv pada anak di bawah 3 tahun hanya membawa lebih banyak dampak buruk dibanding efek baiknya.
Anak yang sering menonton tv juga mengalami masalah pada pola tidurnya, seperti terlambat tidur, kurang tidur bahkan tak bisa tidur, cemas tanpa sebab, terbangun malam dan mengantuk pada siang hari.

Dr Hardiono menjelaskan, otak berfungsi merencanakan, mengorganisasi dan mengurutkan perilaku untuk kontrol diri sendiri, konsentrasi atau atensi dan menentukan baik atau tidak. “Pusat di otak yang mengatur hal ini adalah korteks prefrontal yang berkembang selama masa anak dan remaja,” papar Dr. Hardiono. Televisi dan game video yang mindless (tak membutuhkan otak untuk berpikir) akan menghambat perkembangan bagian otak ini.

Lebih lanjut Dr. Hardiono memaparkan, hanya dari menonton televisi saja otak kehilangan kesempatan mendapat stimulasi dari kesempatan berpartisipasi aktif dalam hubungan sosial dengan orang lain, bermain kreatif dan memecahkan masalah. Selain itu tv bersifat satu arah, sehingga anak kehilangan kesempatan mengekplorasi dunia tiga dimensi serta kehilangan peluang tahapan perkembangan yang baik.

Sumber : www.hanyawanita.com

 
2 Comments

Posted by on December 16, 2008 in Ruang Iklan, Tips, Umum

 

Tags: ,

2 responses to “Apa Dampak Televisi bagi Balita?

  1. aGoonG

    December 18, 2008 at 8:45 am

    Dampaknya yang pasti banyak negatifnya.
    Apalagi dijejali dengan setantron itu (doh)

     
  2. wachyu_amelia

    June 3, 2009 at 5:28 am

    dipilih dong bu mana yang baik buat anak kita

     

Leave a comment